Monday, March 2, 2015

RITUAL HUTAN DAN LAUT

Perjalanan Ke Gedeng
Taek Lauk Taek Daya

        Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda, tradisi yang dikembangkan oleh mereka tergantung dari pengalaman hidup mereka dalam kehidupan bermasyarakat baik yang terkait dengan permasalahan keyakinan, religi, agama, dan berbagai konsep kehidupan. Menurut seorang Ahli tradisi muncul karena adanya pengalaman hidup yang dianggap baik dan dilaksanakan secara terus menerus oleh suatu masyarakat, dalam tradisi tersebut terdapat tatanan nilai dan norma yang disepakati oleh para pendukungnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tatacara pelaksanaan tradisi pada suatu masyarakat tergantung dari kesepakatan masyarakat yang melaksanakan tradisi tersebut dan tergantung pada tradisi apa yang dilaksanakannya.
Biasanya suatu tradisi dilaksanakan pada waktu dan tempat tertentu bahan tertentu yang menjadi kelengkapan pelaksanaan tradisi, adanya unsur gaib dalam pelaksanaan suatu tradisi, dan orang-orang tertentu yang menjadi pemimpin pelaksanaan tradisi tersebut.

        Dalam tatanan sosial budaya masyarakat Bayan khususnya yang ada di Desa Karang Bajo terdapat salah satu upacara religi yang sudah menjadi tradisi mereka, dimana ritual itu dilaksanakan dalam delapan tahun sekali. Tradisi adat tersebut dilaksanakan terkait dengan masalah pelestarian lingkungan hidup, tradisi tersebut adalah tradisi adat Taek Lauk-Taek Daya yaitu tradisi upacara penghormatan terhadap penguasa hutan dan lautan. Mengenai tradisi ini, belum ada buku atau tulisan-tulisan yang memberikan penjelasan secara pasti mengenai apa dan bagaimana tradisi Taek Lauk-Taek Daya ini. Namun berdasarkan keterangan yang diberikan oleh seorang tokoh adat dan budayawan di Kecamatan Bayan yang mengatakan bahwa tradisi Taek Lauk-Taek Daya dilakukan setiap delapan tahun sekali, upacara ini dilaksanakan pada pergantian musim hujan menuju musim kemarau (panas). Upacara ini dilakukan supaya masyarakat Bayan mendapatkan perlindungan dari penguasa laut jawa dan penguasa Hutan Gunung Rinjani. Dalam pelaksanaan upacara ini, selaku pemimpin acara adalah Perumbaq Lauk dan Perumbaq Daya, di mana Perumbaq Daya mengurus masalah kelestarian lingkungan hutan dengan cara menjaga hutan dari penebangan liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sedangkan Perumbak Lauk bertugas untuk menjaga kelestarian laut dengan dari gangguan orang-orang yang tidak bertanggung jawab

        Pelaksanaan Taek Lauk Taek Daya dilaksanakan selama dua hari, yaitu hari jum'at ke Gedeng Daya dan Hari Sabtu ke Gedeng Lauk :

1. Hari Jum'at

        Hari pertama dalam pelaksanaan Taek Lauk Taek Daya adalah mengunjungi Gedeng Daya yang terletak di Kawasan Hutan Adat Bangket Bayan, Desa Bayan, Kecamatan Bayan-KLU. Jaraknya sekitar 4 Km dari Kampu Karang Bajo.

        Dalam pelaksanaannya diikuti oleh Pranata Adat (pejabat adat) dan Masyarakat Adat lainnya, selama perjalanan ditempuh dengan jalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, yang paling depan dalam perjalanan adalah Amak Lokak Pengontas.

2. Hari Sabtu

        Hari kedua yaitu mengunjungi gedeng lauk, yang terletak didekat pantai laut jawa, Desa Loloan, Kecamatan Bayan, jaraknya sekitar 6 Km dari Kmapu Karang Bajo.

        Dalam perjalanan sama waktu mengunjungi Gedeng Daya yaitu dengan berbaris jalan kaki, dan tanpa menggunakan alas kaki.

No comments:

Post a Comment