Sunday, February 19, 2023

MASYARAKAT ADAT BAYAN TIADA


Setiap orang yang yang mengenal tradisi dan budaya Lombok maka yang terlintas adalah Bayan. Bayan begitu banyak dikenal oleh berbagai pihak, baik itu dari dalam negeri maupun manca Negara. Sudah banyak lulusan perguruan yang tinggi yang menyandang status Prof karena hasil penelitian di Masyarakat Adat Bayan.

Tidak hanya itu, bahkan dari kelompok pengelola pariwisata budayapun sudah melekat dalam diri mereka tentang keberadaan Masyarakat Adat yang ada di bagian timur Lombok Utara. Eksistensi tentang bagaimana Masyarakat Adat menjaga alam sudah terbukti, sehingga airpun masih tersedia untuk generasi saat ini.

Perusahaan Daerah Air Minum yang mengelola air untuk disalurkan kemasing-masing rumahpun beberapa bersumber dari Hutan Adat seperti Pawang Bangket Bayan dan Pawang Mandala.


Kehidupan social Masyarakatnya masih memegang teguh tatanan yang ada, baik itu tentang awik-awik menjaga alam, maupun aturan social yang berlaku. Masyarakat Adat Dayan Gunung masih membuat rumah dengan Semoboko arah Daya dan Lauq, saling berhadapan dengan rumah tetangga yang ditengahnya terdapat berugaq saka enam.

Meskipun terdapat kalender masehi untuk Masyarakat dunia, tapi tidak cukup untuk warga Adat Wetu Telu. Mereka masih menggunakan kalender lokal yang disebut Wariga Sereat Adat Bayan sebagai acuan untuk melaksanakan ritual adat setiap tahunnya. Bahkan setiap kampung adat dengan keturunan masing-masing masih menggunakan kalender setempat untuk mencari hari baik dalam perkawinan, ritual gawe urif, maupun bercocok tanam.


Aliansi Masyarakat Adat Nusantara atau disingkat AMAN yang memang fokus dalam memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat memiliki data paling banyak tentang keberadan Masyarakat Adat di seluruh dunia, termasuk Kabupaten Lombok Utara. Terdapat 20 lebih yang sudah terdaftar di AMAN, diantara ada Komunitas Masyarakat Adat Barung Birak, Loloan, Bayan Beleq, Karang Bajo, Anyar, Sukadana, Semokan, Sembageq, Demung Akar Akar, Salut, Gumantar, Pansor, Sesait, dan beberapa komunitas Adat yang ada di Kecamatan Gangga, Tanjung, serta Pemenang, tapi tidak ada nama Masyarakat Adat Bayan.

Maka ini tentu menjadi pertanyaan beberapa pihak, Masyarakat Adat Bayan yang sudah dikenal begitu luas, bahkan sampai luar negeri sekalipun, justru tidak terdaftar di Organisasi Masyarakat Adat terbesar di dunia ini.

Keberadaan Masyarakat Adat Bayan saat ini mungkin juga berada dalam pase yang sulit. Bayan berdasarkan kesejarahannya memiliki batas timur Tal Baluq yang saat ini merupakan wilayah dari Kabupaten Lombok Timur, Batas Selatannya puncak Gunung Rinjani, di barat batasnya Dangar Reduh yang merupakan perbatasan Lombok Utara dengan Lombok Barat, dan untuk batas utaranya Sejauh Mata Memandang yang disebut dengan Saujana Rinjani.

Keberadaan administrative Negara dengan kabupaten dan desa sebagai salah satu penyebab lunturnya identitas Masyarakat Adat Bayan saat ini. Munculnnya beberapa tokoh baru seolah-olah melupakan sejarah sebenarnya tentang Masyarakat Adat Bayan.

Ditahun 2023 ini, Lombok Utara sedang melakukan proses Identifikasi dan Inventarisasi tentang keberadaan Masyarakat Hukum Adat, tentu ini menjadi jawaban yang ditunggu banyak pihak. Apakah Masyarkat Adat Bayan masih ada atau tiada ?.........

 

No comments:

Post a Comment