Wednesday, June 3, 2015

RINJANI MENGGESER PEMANGKU

Danau Segara Anak
RINJANI MENGGESER PEMANGKU

        Rinajni merupakan salah satu gunung yang ketinggiannya mencapai 2.000 lebih dari permukaan air laut, lokasinya adalah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat – Indonesia. Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung merapi yang masih katif. Dibelas barat Rinjani terdapat juga gunung Stampol dan gunung Sangkareang. Sekarang, Rinjani merupakan aset Negara dengan dimasukan dalam Taman Nasional Gunung Rinjani.

        Gunung Rinjani merupakan salah satu gunung yang memiliki banyak pemandangan alam yang sangat indah, kita bisa menikmati matahari yang terbenam dari Plawangan Gunung Sangkareang, indahnya Segara Anak yang berada di bawah Gunung Rinjani. Menikmati camping grawn di Segara Anak akan memberikan pengalaman yang luar biasa, serta kita bisa mengisi waktu dengan memancing di danaunya, disisi lain kita juga bisa mandi air hangat belerang, dan yang paling menakjubkan adalah menikmati indahnya matahari terbit di Puncak Gunung Rinjani.

        Indahnya pemandangan alam Rinjani dan tingkah
monyet di sepanjang jalan pendakian mengundang banyaknya turis dari mancanegara dan local. Hampir setiap tahunnya jumlah yang mendaki mencapai 2.000 lebih turis yang naik Rinjani.
POS 1 Gunung Rinjani

        Jalur untuk mendaki Gunung Rinjani sangat banyak, tetapi yang rame dilalui kurang lebih ada 3 (tiga) jalur pendakian yaitu, Senaru (Lombok Utara), Sembalun (Lombok Timur), dan Lombok Tengah. Dari tiga jalur tersebut yang paling ramai adalah dari jalur Senaru Lombok Utara, karena jalur ini memiliki beberapa kelebihan yaitu, sepanjang perjalanan mendaki kita berada dikawasan hutan yang sejuk, sangat strategis untuk jalur Sun Set dan Sun Rise, serta memliki team organizer yang berpengalaman dan aman.

        Dengan ramainya jalur Senaru ini memberikan dampak perekonomian pada Masyarakat yang disekitar Senaru sangat maju pesat. Perkembangan bahsa asing juga pada generasi memberikan motivasi yang tinggi, bahkan anak-anak yang masih kecilpun sebagian sudah bisa berbahasa Inggris walaupun hanya sekedar bahasa pasaran. Herga tanah juga ikut melambung (mahal), karena sebagai pusat pembangunan restaurant, home stay/penginapan.

        Dampak dari pariwisata memang memiliki dampak yang positif terhadap perekonomian penduduk maupun Negara, tetapi tidak bisa dipungkiri juga, pariwisata disisi lain memberikan dampak yang negative. Dampak negative itu lebih banyak kepada social sperti, tingkah laku pemuda dalam berpakaian maupun dalamm pergaulan. Banyak kita temukan anak muda yang perempuan dengan pakain mini, memiliki rambut yang banyak warna, adanya hubungan lawan jenis diluar nikah, dan bahkan sampai adanya penggunaan obat-obat terlarang untuk mendapatkan kebahagiaan sesaat.

        Untuk menghindari dampak negative dari adanya kemajuan pariwisat ini adalah dengan meningkatkan iman manusia melalui agama, dan salah satunya adalah kearifan local. Pada zaman dahulu, setiap orang yang mendaki Gunung Rinjani harus atas ijin dari Prmangku Adat yang ad di Senaru yaitu, Amak Lokaq Senaru. Saat itu, siapapun yang Naik Rinjani tidak boleh berhubungan intim selama dikawasan Rinjani, berkata-kata yang kasar, mengungkapkan sesuatu secara berlebihan.

     
Rumah Adat Senaru (Tempat Tinggal Amaq Lokaq Senaru)

Amak Lokaq Senaru yang tugasnya untuk mengingatkan para pendaki terkait dengan hal-hal yang tidak boleh dilakukan tersebut, sekarang fungsinya sudah di ambil oleh Negara. Setiap pendaki harus minta ijin kepada pos yang sudah disiapkan oleh pemerintah dengan membayar biaya administrasi untuk asuransi perjalan selama pendakian.

        Dengan digesernya secara tidak langsung tugas Amaq Lokaq Senaru, yang memang sudah ditentukan oleh masyarakat adat untuk menjaga kawasan Gunung Rinjani sekarang banyak kejadian yang tidak wajar yang dialami oleh sebagian pendaki, karena para pendaki sekarang bebas untuk melakukan hal-hal yang mereka inginkan (melanggar ketentuan adat).

        Gunung Rinjani merupakan sumber penghidupan bagi Masyarakat yang ada di sekitarnya, dimana Gunung ini merupakan sumber mata air, kesejukan alam, bahkan juga sebagai ancaman dari Gunung yang masih katif. Tingkah laku manusia yang semakin lepas control dengan sgala perbuatan yang tidak sesuai dengan norma agama dan adat, jika Tuhan sudah berkehendak maka Rinjanipun bisa menjadi kuburan bagi Masyarakat sekitarnya.

        Penduduk yang ada disekitar Rinjani merupakan Masyarakat yang masih sangat melestarikan Adat dan Budayanya, yang dikenal dengan masyarakat Adat Bayan. Kearifan local yang ada sudah tidak bernilai lagi, hal ini karena pemerintah selalu ingin meningkatkan perekonomian saja, tanpa harus memikirkan bagaiman kearifan local yang sudah ada sebelum Negara ini ada.

        Kita memang sangat bersyukur dengan adanya ketetntuan yang dibuat oleh pemerintah, tetapi yang harus juga kita fikirkan adalah bagaimana peran dari Masyarakat local dengan kearifan lokalnya yang sudah ada dari zaman dahulu mengelola alam sekitarnya termasuk Gunung Rinjani. Jangan sampai dengan keterlibatan pemerintah justru memberikan ungkapan bahwa, Negara mengambil hak-hak Masyarakat Lokal (Masyarakat Adat), karena yang menpatkan pengaruh terbesar dari Pariwisata adalah Masyarakat itu sendiri.

        Harapan dari saya sebagai penulis dan juga Masyarakat Lokal adalah, bagaimana kedepannya pemerintah dan Masyarakat Adat bisa menyusun langkah bersama dalam pengelolaan Gunung Rinjani, sehingga keduanya bisa berjalan dengan baik. Ketentuan dan aturan yang dibuat oleh pemerintah dalam pendakian Gunung Rinjani bisa tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, dan juga kearifal local yang sudah menjadi ketentuan adat juga bisa tetap dilestarikan, sehingga Negara dan Masyarakat bisa berjalan bersama dengan segala dampak yang ditimbulkan dari pariwisata tersebut, baik itu yang sifatnya positif maupun yang negative.

No comments:

Post a Comment