Festival Budaya
Pestival Budaya Masyarakat
Adat Bayan akan dilaksanakan pada tanggal 14 s/d 15 Juli 2016, di Labuhan Carik
Bayan, Lombok Utara. Tema yang akan diangkat dalam pestival tersebut adalah Bambu, dimana bamboo
memiliki peran sangat penting dalam Masyarakat Adat.
Pameran alat tradisional berbahan dasar bambu.
Kesemua jenis permainan tersebut akan
dipamerkan bentuk aslinya dan ada juga yang akan dipamerkan dalam bentuk foto
karena ada bberapa alat permainan yang sudah tidak diproduksi lagi. Bahan dasar
keseluruhan pameran, perlengkapan ritual, perlengkapan ruah tangga,
artsitektur, dan kebutuhan pertanian masyarakat adat Bayan ini bahan dasarnya dari
Bambu.
Bambu.
Permianan
seluring, engkang, cungklik, beledok, tulup, layangan,
klenang, milit, egrang, kul-kul, kelok jangkrik.
Seruling, merupakan alat
music yang terbuat dari bamboo jenis “biloq”, seruling ini digunakan untuk alat
music Gendang Beleq, Seni Dewa, Cupak Gurantang, Joget Lawas, dan bahkan pada
jenis modern digunakan juga untuk Dangdut.
Engkang, merupakan sebuah
alat yang digunakan oleh orang tua untuk
menganjari anaknya belajar jalan, engkang terbuat dari jenis bamboo “Treng” dan
“santong”.
Cungklik, adalah jenis alat
music yang digunakan dengan cara dipukul, suara yang dihasilkan adalah nada do,
re, mi, pa, sol, la, si, do. Jenid alat music ini dimainkan oleh satu orang.
Pada zaman dahulu music ini dimainkan saat menikati suasana disekitar arela
pertanian atau dipondok sawah sambil menikmati indahnya pemandanagan pertanian
dan angin yang spoi-spoi.
Beledok, adalah jenis
permainan yang terbuat dari bamboo santong, beledok ini seperti senjata yang
mengeluarkan peluru dari buku bekas atau buah tumbuhan seperti sengit.
Tulup, merupakan senjata
yang terbuat dari bamboo jenis “biloq” yang digunakan dengan cara ditiup. Pada
masa lampau ini digunakan untuk berburu rusa dan lainnya, biloq diberikan
senjata yang beracun.
Layangan, merupakan jenis
permainan yang terbuat dari bamboo yang dibuat sedemikian rupa dengan
keseimbangannya sehingga bisa terbang diangkasa.
Klenang, Marupakan bamboo
yang dipasang pada bagian bawah alat music derama gong sehingga suara yang
dihasilkan bisa menjadi baik dan bagus.
Milit, yaitu sebuah alat
unutuk mengetahui arah dan kekencangan angin yang dipasang pada pohon yang
sangat tinggi, sehingga suara yang dihasilkan kita bisa mengetahui besar angin
dimalam hari sebagai antisipasi dalam bencana angin terutama untuk pertanian.
Egrang, adalah jenis
permainan yang terbuat dari bamboo dan dipasangkan kayu atau lainnya sebagai
pijakan kaki.
Kul-Kul, adalah alat yang
terbuat dari bamboo yang diberikan lubang pada bagian tengah, kul-kul ini pada
umunya disebut juga “kentongan”.
Kelok Jengkrik, adalah
bamboo yang dilubangi untuk menyimpan binatang jangkrik laki-laki, suara yang
dihasilkan jangkrik tersebut akan menakuti tikus yang ada di dalam rumah.
Perlengkapan ritual
ancak, gidik, alat qhitan, kelonan pare,
tempan, balen unggun, alat pelunak
Ancak |
Gidik, adalah bagian terluar dari bambu yang jika dibuat
tipis akan menghasilkan ketajaman yang sangat luar biasa, dan karena
ketajamannya inilah digunakan untuk memotong pusar anak yang baru lahir oleh
para orang terdahulu sebelum adanya pisau.
Alat Qhitan, Bambu digunakan untuk menjepit ujung penis,
sehingga pada saat dipotong tidak melukai bagian dalam penis.
Kelonan Pare, Padi bulu yang baru dipanen akan dikeringkan
sebelum diikat, saat pengeringan tersebut bambu digunakan untuk menyandarkan
padi bulu .
Tempan |
Balen Unggun, Adalah tempan untuk menyimpan dedak padi padi
yang sudak ditumbuk pada saat ritual maulid adat, tempat dibuatnya balen unggun
ini adalah disebelah utara kampu karang bajo, atau berdekatan dengan lokasi
penumbukan padi.
Balen Unggun |
Alat Pelunak Bumbu, Pada saat ritual besar yang dilakukan
oleh masyarakat adat bayan seperti Qhitan Adat, Maulid, dan lain-lain pada
zaman dahulu sebelum adanya mesin pelunak bumbu seperti sekarang ini mereka
menggunakan bambu, bambu ini dilubangi pada bagian tenganya, sehingga pada saat
dilumatkan dengan pisau tidak tertumpah.
cukit surabi, onggar-onggar, jojor
lilit, tiang langit-langit, rombong penyerah ritual umum, keranda,
lemban selawat, rombong penerah selawat.
Cukit Sirabi, Adalah bambu yang pada ujungnya dibuat sedikut
tipis, pada bagian yang tipis itulah yang digunakan untuk membuka bagian
makanan surabi yang lengket pada alat masak. Kegiatan ini dalam ritual selalu
dilakukan saat membuat makanan jenis surabi seperti pada ritual kematian.
Onggar
– onggar merupakan sebuah gagan/pegangan untuk jajanan ketan/Renggi yang terbuat dari bambu yang di pecah,
dan onggar onggar ini dipasang sebagai
hiasan sajian(andang-andang bahasa Bayan nya) dan biasanya dijumpai saat acara
kurisan dan khitanan. Andang-andang yyang didalamnya terdapat Onggar-onggar ini
akan diberikan kepada orang membacakan lontar pada saat acara.
Jojor Lilit |
Tiang Langit-langit, saat jenazah yang dibawa kekubur dalam
Masyarakat Adat bayan selalu pada baian kepala dipayungi dengan kain putih yang
bentuk segi emapt, tiap sudutnya akan diberikan tali dari benang, ujung benang
tersebut akan diikatkan pada bambu, sehingga setelah pemakaman, bambu tersebut
ditancapkan diatas kuburan tersebut.
Rombong Penyerah Ritual Umum, dalam setiap ritual yang
dilakukan oleh Masyarakat Adat Bayan selalu memberikan “Beras Benang” kepada
setiap tokoh yang membantu dalam prosesi adat. Beras Benang itu akan disimpan
dalam dalam wadah yang disebut dengan “Rombong Peneyerah”
Keranda, Keranda meruapakan alat yang akan mengantarkan kita
pada tempat terakhir diakhir kehidupan manusia. Dalam Masyarakat Adat Bayan,
keranda tersebut selalu terbuat dari bambu.
Lemban Selawat, Untuk membawa barang dan bahan makanan yang
diberikan kepada kyai pada saat ritual kematian oleh pihak keluarga yang
meninggal akan dibawa dengan menggunakan alat yang terbuat dari bambu yang idsebut “Lemban Selawat”, bentuk
panjang, dan tiap ujungnya akan diberikan penyangga, tujuannya supaya barang
yang dibawa tidak bergeser atau jatuh.
Rombong Penyerah Selawat, Ungkapan terima kasih pihak
keluarga kepada Kyai Adat yang telah mendoakan dan menyolatkan jenazah keluarga
yang sudah meninggal disebut “selawat”. Inti dari selawat tersebut adalah
berupa beras dan uang bolong yang disimpan dalam sebuah wadah yang tersebuat
dari bambu atau disebut dengan “Rombong Penyerah Selawat”, bentuknya ada
kemiripan dengan bakul tempat penyimpanan nasi.
Peralatan rumah tangga.
Kelok air, seroung (topi), rombong,
bakul, keleong (sulung), kipas (antep), alat jemur, gegala, sundung, kurung
manuk, regang, kerundung burung, panggang ayam, tirai, pemals, kodong, bosang,
kerok jala, anjah, selepit.
Kelok air, adalah
alat yang digunakan untuk membawa air yang terbuat dari bambu .
Seroung |
Rombong, Merupakan
tempat untuk menyimpan nasi oleh para ibu rumah tangga, rombong ini dibuat
sedemikian rupa sehingga naymuk tidak bisa msuk dan juga nasi tidak cepat basi.
Rombong |
bakul, dalam
Masyrakat Adat Bayan menyebutnya keroq, bakul yang terbuat dari bambu ikat
(treng) ini digunakan sebagai alat untuk membawa beras yang akan dibersihkan
pada saat ritual-ritual Adat Bayan.
Kleong/Sulung |
kipas (antep), sebelum ada kipas angin, AC seperti sekarang ini masyarakat
adat bayan untuk mendapatkan suasana sejuk membuat alat untuk menghilangkan
udara panas yaitu kipas yang terbuat dari bambu, kipas ini juga digunakan untuk
menyalakan api pada saat memasak dengan kayu bakar.
alat jemur, Masyarakat Bayan selalu mengeringkan pakaian setelah dicuci
pada alat jemur yang disebut “Pengandoan”. Pengandoan ini berupakan bambu yang
panjang dan biasa diletakkan sekitar rumah, sehingga pakaian yang dikeringkan
bisa dijaga atau dikontrol jika ada hujan ataupun yang lainnya.
gegala, untuk
memetik buah-buahan seperti jambu, mangga dan jenis buah lainnya yang posisinya
sangat tinggi, maka yang digunakan adalah bambu yang lurus dan tinggi untuk
memetik buah tersebut sebagai perpanjangan tangan, alat untuk memetik buah tersebut
dinamakan “gegala”.
sundung, Petani
biasanya akan menanam tanaman komak pada setiap pematang sawahnya, sehingga
pada saat menbajak dengan menggunakan ternak seperti sapi atau kerbau maka
harus ada alat untuk membungkan mulut ternak tersebut sehingga tidak memakan
tanaman komak yang ada di pematang sawah, maka Masyarakat menggunakan “Sundung”
untuk menutup mulut ternak yang terbuat dari bambu.
kurung manuk, disamping sebagai petani, Masyarakat Adat sebagai peternak
sapi, kerbau, kambing, dan ayam (manuk).
Pada musim padi berbuah maka ayam yang ada disekitar areal pertanian
selalu dimasukkan dalam sebuah wdah yang mengikat pergerakan ayam tersebut yang
dinamakan “kerundung manuk”. Dengan alat ini maka dipastikan tidak akan
mengganggu tanaman padi yang sedang berbuah disawah.
regang, Merupakan
alat untuk membawa rumpun sebagai makanan ternak Sapi maupun kerbau. Regang ini
terbuat dari bambu jenis “trenga” dan “santong”.
kerundung burung, Yaitu tempat untuk memelihara burung sehingga tidak lepas
atau terbang bebas, biasanya dalam Masyarakat Adat Bayan yang dipelihara adalah
burung jenis burung “berkutut”, karena menurut Masyarakat Adat burung jenis ini
sebagi pertanda bahwa suatu rumah akan terasa damai dan tentram dengan suara
yang dikeluarkan oleh burung tersebut, disamping burung berkutut juga bisa
berkembang biak walaupun tinggal dalam sangkar yang terbuat dari bambu.
panggang ayam, dalam ritual-ritual tertentu, Masyarakat Adat Bayan harus
membuat sajian makanan ayam bakar yang dipanggang, hal ini memang sudah menjadi
tradisi bahwa setiap ayam yang bakar harus dipanggang. Contoh ritualnya seperti
pada saat “selamet arta” (ritual saji kerama adat dalam perkawinan).
tirai, meruapakan
alat untuk menjaga sutu tempat dari sinar matahari pada pagi dan sore hari,
tirai ini biasa dipasang pada samping berugaq. Berugaq merupakan sebagai tempat
untuk menerima tamu dalam Masyarakat Adat Bayan.
pemales, Adalah alat
yang digunakan untuk memancing, jenis bambu yang digunakan sebagai pemales
adalah “biloq”.
kodong, Merupakan
alat penangkapan ikan. Kodong ini merupakan jenis penangkapan ikan dengan
perangkap.
bosang, jika
laki-laki dalam menvari rumput dengan menggunakan Regang, maka alat untuk
membawa rumput bagi perempuan itu adalah “bosang”.
Kerok Jala |
anjah, Rumah
Masyarakat Adat memiliki Inan Bale sebagai ciri khas untuk memberikan peran
perempuan dalam sebuah lingkungan keluarga, posisi dari inan bale ini sangat
tinggi sehingga membutuhkan tangga atau dalam Masyarakat Adat Bayan menyebutnya
“anjah”. Anjah ini juga digunakan dalam kebutuhan yang lain seperti
memetik buah yang tidak terlalu tinggi
atau membersihkan bagian rumah yang atas, serta kebutuhan lain yang tidak bisa
dijangkau dengan tangan
selepit. Dalam keseharian kita
membutuhkan alat untuk memegang sesuatu karena memang tidak bisa dipegang
dengan tangan. Dalam setiap ritual Masyarakat Adat Bayan selalu menyipakan
kemenyan untuk dibakar pada puncak acara, untuk mengambil api tempat membakar
kemenyan tersebut sehingga digunakan selepit.
Arsitektur
Rumah, masjid beleq, makam, berugak,
lumbung, monjeng, lamin, ranjat, kelabang, tali, katir dan pagar,
Rumah Adat |
masjid beleq, Masjid Kuno Bayan pada bagian atap terbuat dari bambu yang
disebut “santek”. Pagar keliling terbuat dari bambu juga. Masjid Kuno atau
Masjid Beleq ini merupakan bukti peradaban perekembangan islam di Bayan.
Masjid Kuno |
makam, Para
tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan islam di Bayan pada masa lampau
dimakamkan sekitar Masjid Kuno Bayan, makam-makam tersebut atap dan pagarnya
terbuat dari bambu semua. Makam tersebut adalah, Makam Reak, Makam Mas Pengulu,
Makam Sesait, dan Makam Anyar.
Berugak |
lumbung, Merupakan
tempat penyimpanan padi bulu hasil panen masyarakat adat bayan, lumbung ini
memiliki bahan bambu pada bagian atap sebagai usuk dan pengikat atap
ilalangnya, dan pada bagian keliling yaitu sebagai pagarnya.
Lumbung |
monjeng, Adalah
tempat penyimpanan padi bulu dalam jangka waktu yang lebih singkat jika
dibandingkan dengan lumbung, monjeng ini terbuat dari bambu pada bagian
kelilingnya yaitu sebagai pagar.
lamin, Merupakan
tempat penyimpanan alat rumah tangga yang posisinya didalam rumah , biasanya
ditempatkan pada bagian sisi rumah/ dekat pagar.
ranjat, adalah
tempat untuk menyimpan makanan yang sudah dimasak, ranjat ini berbentuk segi
empat sama sisi. Fungsi lain juga sebagai tempat untuk menyimpan Al-Qur’an yang
posisinya pada berugaq bagian atas, ini berlaku hanya untuk Kyai adat saja.
kelabang, Adalah
alat pengeringan tembakao yang terbuat dari bambu, kelabang ini digunakan oleh
para petani tembakau di lahan kering pada musim hujan dan sawah pada musim
kemarau.
tali, Merupakan
alat untuk mengikat semua atap rumah yang terbuat dari ilalang, dan juga
sebagai pengikat lainnya. Jenis bambu sebagai pengikat ini disebut bambu
“treng”. Fungsi bambu ikat lainnya adalah sebagai pengikat pada tangkai padi
bulu sebelum dinaikkan ke lumbung .
katir, Meruapakan
alat untuk keseimbangan perahu para nelayan, yang posisinya pada bagian samping
kiri dan kanan perahu. Jenis bambu yang digunakan untuk katir ini adalah
“petung”.
pagar, adalah
bagian samping dalam semua arsitektur rumah adat ataupun bangunan lainnya
seperti untuk Rumah, masjid kuno, lumbung, pagar keliling halaman rumah.
Kebutuhan pertanian
Pancoran air, alat bajak, manjan, lunturan, lanjong,
bentoan, lemban susuk dan Ani-ani.
Pancoran Air, merupakan
bamboo yang yang digunakan untuk dalam pertanian sawah untuk menyalurkan air
dari kali yang memangtidak bisa di airi secara langsung dan juga untuk saluran
air dari petakan sawah yang satu ke lainnya, ini bertujuan untuk menghindari
erosi pada petakan swah.
Alat Bajak merupakan alat
yang digunakan untuk para petani dalam mengolah lahan, alat bajak ini ada untuk
membelah tanah (lenggara) dan ada juga untuk meratakan tanah (gau).
Manjan, merupakan bamboo
yang digunakan untuk tanaman komak yang selalu di tanam pada petakan sawah oleh
Para Petani di Masyarakat Adat Bayan.
Lunturan, adalah bamboo ikat yang diiris tipis sebagai penghubung
atau tempat menjalarnya tanaman komak sehingga sampai pada puncak tertinggi
manjan.
Lanjong, yaitu tempat
bertenduh sementara para petani disekitar petakan sawah untuk mengusir burung
yang mau memakan buah padi pada saat padi mulai berbuah sampai panen. Lanjong
juga dalam Masyarakat Adat menyebutnya “sondo”.
Bentoan, adalah bamboo ikat
yang ddiris dan dibentangkan diatas areal tanaman padi untuk mengusir burung
yang mau memakan tanaman padi.
Lemban Susuk, adalah alat
cukit yang terbuat dari bamboo, alat cukit ini digunakan untuk menaikan hasil
panen padi yang sudah diikat untuk disimpan di Dalam lumbung.
Ani-ani, adalah alat yang
digunakan untuk memanen padi bulu.
Pentas seni.
Tari Angin Halus.
Tari
angin halus menceritakan sebuah
kisah/legenda tentang keberadaan dua kerajaan, yakni kerajaan Daha Negara dan
kerajaan Kling Negara. Kedua raja ini setelah lama menjadi raja tidak
menunjukkan ciri-ciri mendapat keturunan kedua raja ini bingung dan sedih dan
pada akhirnya kedua raja ini bernazar agar mendapat keturunan. Raja Daha Negara
bernazar kelak apabila dikaruniai seorang putra, sang raja bernazar mengadakan
acara gawe Beleq diiringi perisaian 8 malam saat putranya dikhitan dan tak lama
setelah bernazar sang permainsuri pun mengandung dan melahirkan seorang putra
dan Raja pun membayar nazarnya. Sedangkan raja Kling Negara bernazar apabila
mendapat seorang putri akan membawa seekor kerbau yang bertanduk emas dan
berhias kain songket sutra ke gunung rinjani, dan tak lama setelah bernazar
juga sang permainsuri mengandung dan melahirkan seorang putri. Namun sampai
sang putri berumur 2 tahun tak kunjung juga sang raja membayar nazarnya. Pada
akhirnya sewaktu ketika putri bermain di taman kerajaan tiba tiba angin kencang
datang dan menerbangkan sang putri yang di beri nama Putri Cilinaya. Inilah
kisah diciptakannya tari angin halus untuk mengenang kisanh putrid cilinaya.
Wayang merupakan bentuk kesenian untuk menyampaikan pesan
moral kepada Masyarakat Umum, wayang dalam pentas Pestival Budaya yang akan
dilaksanakan kedepan ini diharapkan akan mengangkat nilai posotif yang ada di
Masyarakat Adat Bayan untuk menepis stigma negatif yang saat ini beredar.
Stigma negatif tyersebut adalah menganggap Masyarakat Adat Bayan merupakan
kelompok komunitas yang menganut aliran sesat.
Tari minangin.
Minangin
merupakan sebuah dendangan/ alunan suara menumbuk padi disebuah alat yang
diberi nama rantok yang terbuat dari kayu dan tempan yang terbuat dari bambu,
minangin ini biasanya dilakukan saat acara gawe belek khitanan dan acara ritual
adat lainnya, alunan minangin ini menunjukan semangat
kegotongroyongan/kebersamaan masyarakat adat.
Tari ngalu aiq.
Nglau aiq meruapakan salah satu prosesi yang dilakukan pada
saat ritual gawe beleq Bayan, pada saat sekarang ini dibuat dalam sebuah
kesenian tari yang disebut “tari ngalu aiq”.
Tari gegerok tandak.
Gegerok Tandak pada dasarnya berasal dari kata Barung dan Tandak. Barung artinya bareng atau bersama, sedangkan Tandak artinya metandang atau menari. Jadi Gegerok Tandak merupakan tarian yang dilakukan secara bersama. Pada Ritual Adat, Tarian ini dilakukan pada acara Qhitan (sunatan) yang melakukan prosesi majang.
No comments:
Post a Comment