Tuesday, August 26, 2014

REVITALISASI RUMAH ADAT WALIN GUMI

Pembangunan Rumah Mak Lokak Walin Gumi
REVITALISASI RUMAH ADAT WALIN GUMI Rumah Adat (Rumah Dinas) Amak Lokak Walin Gumi terlatak di Dusun Lokok Aur, Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB-Indonesia. Dari kawasan Kampu Karang Bajo jaraknya sekitar 2 Km, sedangkan dari Kota Kecamatan Bayan sekitar 3 Km. Rumah Amak Lokak Walin Gumi ini hanya satu-satunya yang ada masih utuh dengan bentuk tradisionalnya yang ada di Dusun Lokok Aur.


sementara yang lainnya sudah berubah dengan bentuk baru, serta menggunakan batu bata, keramik dan bahan bangunan pabrik yang bisa diperoleh dari took-toko terdekat. Orang yang tinggal pada rumah ini adalah orang yang menjabat sebagai Amak Lokak Walin Gumi. Pengangkatan melalui musawarah adat. Orang yang berhak menjadi Amak Lokak Walin Gumi adalah orang yang memiliki garis keturunan serta memiliki silsilah keluarga yang sesuai. Bangunan rumah yang ditempati, pada saat ada kerusakan maka akan dilaksankan secara gotongroyong dari Masyarakat Adat. Bahan yang digunakan untuk rumah adalah bahan bangunan local yang bisalangsung diperoleh dari alam, seperti ilalang, kayu dan lain-lainnya. Semua bahan bangunan yang digunakan tidak menggunakan bahan dari industry. Dengan semakin langkanya bahan bangunan local dari alam, menyebabkan harga yang begitu pesat menjadi sangat mahal, sementara ekonomi dari masyarakat adat yang rata –rata rendah menyebabkan perehapan/revitalisasi rumah menjadi terlambat. Pada tahun 2014, melalui program dari Lembaga Pranata Adat Gubuk Karang Bajo-Bayan yaitu Revitalisasi Rumah Adat, mendapatkan bantuan dari Pemerintah RI untuk Revitalisasi Desa Adat. Dengan bantuan inilah pada tahun ini, rumah Amak Lokak Walin Gumi direhab secara gotong royong, sedangkan dananya digunakan untuk pengadaan bahan bangunan. Berdasarkan kesepakatan dari Masyarakat Adat dengan Lembaga Pranata Adat Gubuk Karang Bajo-Bayan, pondasi rumah akan dibuat dengan system batu timbul, yaitu menggunakan semen di dalamnya tanpa harus terlihat dibagian luar, sehingga yang kelihatan dari luar hanya batunya saja. Pagar Rumah akan tetap dari bamboo ikat yang dinamakan dengan Pagar Badak. Atapnya dari ilalang. Pada bagian dalam rumah terdapat Inan Bale, Amben belek, dan Amben Berik. Masyarakat adat sangat berterimakasih pada peda pemerintah karena sudah memperhatikan bentuk kearipan local yang ada, sehingga kedepannya bisa terjaga dan lestari. Dengan adanya pariwisata Taman Nasional Gunung Rinjani yang ada dikawasan Masyarakat Adat Bayan sehingga memiliki nilai tambah untuk kemajuan pariwisata yang ada di Bayan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bantuan yang diterima oleh Masyarakat adat ini di harapakan dapat dilakukan secara rutin dalam waktu tertentu berdasarkan kekuatan dari bahan bangunan yang digunakan, sehingga pada kedepannya dapat memiliki daya tarik Wisata Budaya. Dalam Lembaga Masyarakat Adat Gubuk Karang Bajo-Bayan sebagai pengelola dalam kegiatan Revitalisasi Rumah Adat memiliki program untuk membuat wisata budaya, tetapi kemampuan skil dan vasilitas seperti computer dan lain-lain belum ada. Pemuda adat yang ahli dalam promosi melalui Web atau sejenisnya belum ada yang mahir. Padahal jika kita lihat dengan potensi yang ada, Wisata Budaya sangat menjanjikan untuk kemajuan ekonomi Masyarakat Adat.

No comments:

Post a Comment